Jumat, 26 Juli 2024

Sejarah Kelahiran Pancasila

PEMBELAJARAN PPKn KLS 7

PERTEMUAN PERTAMA

Sekolah                    : SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung

Hari/TGL                 :  Jumat, 26 Juli  2024

Kelas                        :  7 D

Elemen                      : Pancasila

Fase                           : D

CP                           : Peserta didik memahami sejarah kelahiran Pancasila; memahami kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan ideologi negara; menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; mengidentifikasi hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Materi                        : Sejarah Kelahiran Pancasila                                                                                      

Karakter yang harus ditanamkan

- Percaya dan takwa kepada Allah SWT

- Berfikir Kritis

- Kreatif


TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran, diharapkan:

-Peserta didik mampu menghayati sejarah kelahiran Pancasila sebagai karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus disyukuri.


KEGIATAN PEMBELAJARAN :

1.PENDAHULUAN:

           A.Apersepsi.: Kesiapan kelas diisi dengan absensi dan kerapihan kelas dan kelengkapan seragam siswa.

           B.Motivasi   : Membangkitkan semangat siswa untuk kembali siap belajar, dengan motivasi dan  stimulus.

           B.Stimulus    : Menyiapkan/mengkondisikan kesiapan belajar siswa dengan menghubungkan materi yang telah dipelajari minggu yang lalu .

 

 2.KEGIATAN INTI :

    A. Setelah Guru menyatakan bahwa kelas sudah siap unuk belajar, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini dan tujuan dari apa yang akan di capai pada pembelajaran hari ini.

    B. Setelah Guru menggali dan menjajaki pengetahuan siswa dengan memancing pertanyaan terkait  materi yang akan dipelajari. 

Guru menampilkan vidio terkait materi yang akan dipelajari.

             


       



    C.Siswa mengamati Vidio yang di sajikan oleh Guru, setelah mengamati vidio, Siswa semakin bertambah pengetahuannya tentang sejarah lahirnya Pancasila dan merasa bersyukur atas adanya Pancasila .

     D.Ringkasan Materi Sejarah Lahirnya Pancasila.

     LATAR BELAKANG SEJARAH PANCASILA

Sebelum mempelajari sejarah kelahiran Pancasila, sebaiknya kita pahami lebih dulu kehidupan bangsa Indonesia di masa lampau, sebagai berikut ini:

 

A. Masa sejarah awal Zaman kerajan Nusantara

 Zaman penjajahan Zaman kebangkitan nasional Sejak zaman dahulu, nilai-nilai Pancasila sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat negara Indonesia ini. Maka para ahli pun menyebut bahwa Pancasila memang "digali dari bumi Indonesia sendiri." A. Masa Sejarah Awal Awal Beberapa peninggalan purba menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila sudah ada sejak dahulu. Di masa pra aksara sebelum abad ke-3 Masehi, nilai ketuhanan saat itu antara lain terlihat pada sarana upacara keagamaan, seperti nekara atau gong perunggu yang ditemukan di banyak tempat, mulai dari Sumatra hingga Alor, Nusa Tenggara Timur. Nilai kemanusiaan dan persatuan juga berkembang yang terlihat pada jejak-jejak peradaban lama, dan patung-patung purba. Jejak peradaban di zaman pra aksara itu, antara lain adalah lukisan di dinding gua. Banyak tempat di Indonesia terdapat lukisan gua, seperti di Wamena Papua, di Leang-leang Sulawesi Selatan, hingga di pedalaman Kalimantan. Sekitar abad ke-5, berdiri kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat, kerajaan Kutai di Kalimantan Timur disusul kerajaan Kalinga di Jawa Tengah. Prasasti batu bertulis dari zaman itu menunjukkan ketenteraman yang menjadi penanda nilai persatuan, hingga kerakyatan dan keadilan sosial. Masyarakat dalam keadaan damai dan makmur.

B. Masa Kerajaan 

Nusantara Kemakmuran bangsa Indonesia makin meningkat di akhir abad ke-7. Di Sumatra muncul kerajaan besar Sriwijaya, disusul oleh Wangsa Sanjaya dan Syailendra di Jawa. Kerajaan kembar itu membangun Candi Borobudur sebagai candi umat Buddha terbesar di dunia, serta Candi Prambanan sebagai candi umat Hindu. Candi-candi itu menunjukkan adanya nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial yang kuat. Setelah itu hadir kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Demak, hingga Ternate. Agama Islam dan Bahasa Melayu berkembang ke seluruh Nusantara. Budayawan WS Rendra (1935-2009) menyebut zaman Demak sebagai “zaman renaisans” atau kebangkitan Nusantara. Perdagangan dan kesenian berkembang pesat, termasuk wayang. Di masa kerajaan-kerajaan Nusantara yang makmur tersebut, nilai ketuhanan dan keadilan sosial sangat menonjol. Tiga nilai lain Pancasila yakni kemanusiaan, persatuan, dan kerakyatan juga berkembang baik.


C. Masa Penjajahan 

Makmurnya negeri ini mengundang orang asing datang dari Tiongkok, India, Arab, lalu Eropa untuk berdagang. Namun bangsa-bangsa Eropa kemudian mulai menjajah Nusantara. Hal itu dilakukan oleh bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, dan akhirnya Belanda yang menjajah selama sekitar 350 tahun. Di Sumatra terjadi perlawanan oleh Sultan Iskandar Muda, Sultan Badaruddin, Si Singamaraja, Imam Bonjol dalam Perang Paderi (1803-1837) dan Cut Nya’ Dhien dalam Perang Aceh (1873-1904). Di Jawa terjadi Perang Diponegoro (1825-1830). Pattimura di Maluku. Jelantik di Bali Pangeran Antasari di Kalimantan. Sultan Babullah di perairan Maluku dan Papua. Hang Tuah di Selat Malaka. Sultan Hasanuddin di Laut Sulawesi dan Laut Jawa. Dengan nilai ketuhanan yang kuat, para pahlawan pun berjuang untuk menegakkan nilai kemanusiaan dan nilai persatuan.


D. Masa Kebangkitan Nasional 

Memasuki abad ke-20, upaya bangsa Indonesia melawan penjajah lewat gerakan politik. Budi Utomo yang diprakarsai Wahidin Sudirohusodo berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Sarekat Islam pimpinan Cokroaminoto. Muhammadiyah pimpinan K.H. Ahmad Dahlan. Nahdlatul Ulama pimpinan K.H. Hasyim Asy’ari. Indische Partij yang dibentuk Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara (kemudian diasingkan ke Belanda). Pulang ke Tanah Air, Dewantara mendirikan Taman Siswa. Perjuangan melalui karya sastra juga muncul seperti Abdul Muis, Marah Rusli dan para penulis Balai Pustaka. Guna menyadarkan masyarakat agar terus berjuang untuk merdeka. Puncaknya adalah adanya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, saat para pemuda bersumpah untuk “bertumpah darah, berbangsa, dan berbahasa yang satu, yakni Indonesia.” Setelah Sumpah Pemuda, nama Indonesia makin sering dipakai. Soekarno pun mendirikan partai bernama Partai Nasional Indonesia, kemudian diasingkan ke Ende. Tahun 1942 Jepang datang dan menggantikan Belanda sebagai penjajah.  

    E. Siswa berkerjasama  berkelompok mengidentifikasi memcari bukti bahwa Pancasila sudah ada dan  dipraktekkan sejak jaman nenek moyang kita dahulu.

    F. Hasil tugasnya di bacakan di depan kelas dan mendapat tanggapan dari teman - teman sekelasnya.


   3.PENUTUP.
           

      a.Siswa dan Guru membuat kesimpulan atas materi yg baru dipelajari, bahwa pancasila sudah dipraktekkan sejak jaman dahulu kala.

      b.Guru menyampaikan materi yg akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang.


Penilaian :

Untuk penilaian ibu ada 3 yaitu:

1.SIKAP            : Penilaian selama mengikuri kegiatan PBM, sikap siswa dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah

2.Pengetahuan    : Mengerjakan tugas  kelompok

3.Keterampilan    : Kerapihan kelengkapan berpakaian, 


 Oke sayang selamat bekerja dan tetap Semangat ... Terus Jaga Kesehatan dan jangan lupa untuk selalu berdoa.


                                           SUKSES UNTUK KITA BERSAMA





Kamis, 25 Juli 2024

Penerapan Pancasila dari masa ke masa

                                           PEMBELAJARAN  PPKn 

                                        PERTEMUAN YANG KEDUA 


Sekolah                    : SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung

Hari/TGL                 :  Kamis, 25 Juli  2024

Kelas                        :  IX C - D

KD                           : 4.6. Membandingkan antara peristiwa dan dinamika yang terjadi di masyarakat dengan praktik ideal Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

Indikator                   :

Materi                      : - Dinamika Perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

Sub Materi               : Penerapan Pancasila dari masa ke masa                                                                                        

Karakter yang harus ditanamkan

- Nasionalis

- Cinta Tanah Air 


TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Number Heads Together, dengan metode literasi, observasi, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat :

- Memahami penerapan Pancasila dari masa ke masa


KEGIATAN PEMBELAJARAN :

1.PENDAHULUAN:

           a.Apersepsi.: Kesiapan kelas diisi dengan absensi dan kerapihan kelas dan kelengkapan seragam siswa.

           b.Motivasi   : Membangkitkan semangat siswa untuk kembali siap belajar, dengan motivasi dan  stimulus.

           c.Stimulus    : Menyiapkan/mengkondisikan kesiapan belajar siswa dengan menghubungkan materi yang telah dipelajari minggu yang lalu .

 

 2.KEGIATAN INTI :

    A. Setelah Guru menyatakan bahwa kelas sudah siap unuk belajar, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini dan tujuan dari apa yang akan di capai pada pembelajaran hari ini.

    B.  Setelah Guru menggali dan menjajaki pengetahuan siswa dengan memancing pertanyaan terkait  materi yang akan dipelajari. 

    C. Ringkasan Materi 

Dinamika Perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

Pada periode Awal Kemerdekaan (1945-1959)  penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. Ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila yaitu : 

    1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada tanggal 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso. Tujuannya mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis atau mengganti Pancasila dengan paham komunis, namun dapat digagalkan.
    2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dipimpin Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1949. Bertujuan mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at Islam. Namun, gerakannya bertentangan dengan ajaran Islam sebenarnya. Kartosuwiryo bersama para pengikutnya bisa ditangkap pada 4 Juni 1962. 
      1. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil, bertujuan membentuk negara sendiri, yang didirikan tanggal 25 April 1950. Pulau-pulau terbesarnya adalah Seram, Ambon, dan Buru. RMS di Ambon dikalahkan oleh militer Indonesia pada bulan November 1950.
      1. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual (1957-1958) di Sumatra dan Sulawesi. Gerakan ini merupakan bentuk koreksi untuk pemerintahan pusat pada waktu itu yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. 
      1. APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) : melakukan pemberontakan pada tanggal 23 Januari 1950, dengan melakukan serangan dan menduduki kota Bandung, serta menguasai markas Staf Divisi Siliwangi. Westerling merencanakan untuk menyerang Jakarta, tetapi usahanya dapat digagalkan. 
      1. Perubahan bentuk negara dari Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, sedangkan konstitusi yang berlaku adalah Undang-Undang Dasar Sementara 1950. Dalam perjalanannya berhasil melaksanakan pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 yang selama itu dianggap paling demokratis.

          D. Selanjutnya Guru menampilkan vidio terkait materi yang akan dipelajari.

                     



    E. Siswa mengamati Vidio yang di sajikan oleh Guru, setelah mengamati vidio, Siswa semakin bertambah pengetahuannya tentang penerapan Pancasila dari masa kemasa.

    F. Siswa berkerja mandiri mengidentifikasi Fase penerapan Pancasila dari masa ke masa dari awal kemerdekaan sampai ke fase Reformasi.

    G.Hasil tugasnya di bacakan di depan kelas dan mendapat tanggapan dari teman - teman sekelasnya.


   3.PENUTUP.
           

      a.Siswa dan Guru membuat kesimpulan atas materi yg baru dipelajari, bagaimana fase penerapan Pancasila Dari Masa Ke Masa

      b.Guru menyampaikan materi yg akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang.


Penilaian :

Untuk penilaian ibu ada 3 yaitu:

1.SIKAP            : Penilaian selama mengikuri kegiatan PBM, dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah

2.Pengetahuan    : Mengerjakan tugas mandiri dan kelompok

3.Keterampilan    : Kerapihan kelengkapan berpakaian, 


 Oke sayang selamat bekerja dan tetap Semangat ... Terus Jaga Kesehatan dan jangan lupa untuk selalu berdoa.


                                           SUKSES UNTUK KITA BERSAMA


Selasa, 16 Juli 2024

Pentingnya PPKn

 PEMBELAJARAN PPKn 


                                

  PERTEMUAN YANG PERTAMA 




Sekolah : SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung


Hari/TGL : Selasa, 16 - 19 Juli 2024


Kelas : 9 A - D


Materi : - Motivasi Pentingnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


                                                                                        


Karakter yang harus ditanamkan


- Nasionalis


- Cinta Tanah Air 


Materinya :


Sebelumnya kita simak vidio dibawah ini ya







Sebelum kita mengenal lebih jauh seperti apa manfaat/pentingnya pendidikan kewarga negaraan unntuk kita sebagai anak bangsa, kita harus memahami dulu apa pengertian pendidikan kewarga negaraan (PKn).



Pengertian Pendidikan kewarganegaraan (PKn)

Kata kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut Civicus. Selanjutnya, kata Civicus diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi kata Civic yang artinya mengenai warga negara atau kewarganegaraan.


 Dari kata Civic lahir kata Civic Education yaitu ilmu kewarganegaraan, dan Civic Education, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan.


 Pelajaran Civics atau kewarganegaraan telah dikenal di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda dengan nama Burgerkunde.



Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa :                                                                 


 Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan warga negara tersebut.


Sementara itu,siswa/ mahasiswa sebagai anak bangsa Indonesia diharapkan dapat menjadi yang memahami pendidikan kewarganegaraan dan menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


Karna Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah Negara Kebangsaan Modern. Negara Kebangsaan Modern adalah : Negara yang pembentukannya didasarkan pada Semangat Kebangsaan atau Nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama, walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.



Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49), adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI 1945.


Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan yang dikemukakan oleh Djahiri (1994/1995:10)

Tujuan pendidikan kewarga negaraan Adalah sebagai berikut:

a. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuann dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.


b. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.


Sedangkan menurut Sapriya (2001), tujuan pendidikan Kewarga negaraan adalah : Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia. 


Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu pun ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan individu berperan serta dalam proses politik dan mendukung berfungsinya system politik yang sehat serta perbaikan masyarakat.


Tujuan umum pelajaran PKn ialah :


mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis, dan Pancasila sejati” (Somantri, 2001:279).

 


Djahiri (1995:10) mengemukakan bahwa melalui Pendidikan Kewarganegaraan siswa diharapkan 

 a. Mampu Memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma Pancasila sebagai falsafah, dasar ideology dan pandangan hidup Negara kesatuan republic Indonesia (NKRI).

 b. Memahami secara langsung apa itu konstitusi (UUD NKRI 1945) dan hukum yang berlaku dalam Negara RI.

 c. Menghayati dan meyakini tatanan dalam moral yang termuat dalam butir diatas.

 d. Mengamalkan dan membakukan hal-hal diatas sebagai sikap perilaku diri dan kehidupannya dengan penuh keyakinan dan nalar.

 


Secara umum, menurut Maftuh dan Sapriya (2005:30) bahwa, Tujuan negara mengembangkan Pendiddikan Kewarganegaraan agar setiap warga negara menjadi warga negara yang baik (to be good citizens), yakni warga negara yang memiliki kecerdasan (civics inteliegence) baik intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility); dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.


 Setelah menelaah pemahaman dari tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, maka dapat saya simpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berorientasi pada penanaman

konsep Kenegaraan dan juga bersifat implementatif dalam kehidupan sehari - hari. Adapun harapan yang ingin dicapai setelah pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini, maka akan didapatkan generasi yang menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.


FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN:

1. Membantu siswa/mahasiswa sebagai generasi muda untuk memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan Negara.

2. Siswa/mahasiswa sebagai genersi baru Dapat mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara.

3. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas.

4. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.




Oke sayang selamat bekerja dan tetap Semangat ... Terus Jaga Kesehatan dan jangan lupa untuk selalu berdoa.




                                           SUKSES UNTUK KITA BERSAMA