PEMBELAJARAN PPKn KELAS 8
PERTEMUAN KETUJUH
Sekolah : SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung
Hari/TGL : Senin, 10 Maret 2025
Kelas : 8 A, B dan C
Elemen : NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika
Fase / semester : D / Genap
CP : NKRI - Peserta didik mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks wawasan Nusantara; berpartisipasi aktif untuk menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bhinneka Tunggal Ika - Peserta didik mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan menerima keberagaman dan perubahan budaya dalam kehidupan bermasyarakat tingkat lokal, nasional, dan global; memahami pentingnya pelestarian tradisi, kearifan lokal, dan budaya untuk mengembangkan identitas pribadi, sosial, dan bangsa; menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif menjaga dan melestarikan praktik tradisi, kearifan lokal, dan budaya dalam masyarakat global.
Materi : - Kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda
- Budaya Nasional Sebagai jati Diri Bangsa
Guru Pengampu : Yuniar, S.Pd., M.M
waktu : 1 X Pertemuan ( 3 X 40 Menit / 3 JP).
Karakter yang harus ditanamkan
- Percaya dan takwa kepada Allah SWT
- Bergotong royong
- Kreatif
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran, diharapkan:
- Peserta Didik mampu Memahami makna Kebangkitan Nasional dan Budaya Nasional sebagai jati diri bangsa sebagai bekal menghadapi ujian Sumatif Tengah Semester Genap.
KEGIATAN PEMBELAJARAN :
MATERI PELAJARAN
1. Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda
Sejatinya, Indonesia adalah negeri yang kaya dengan sumber daya alam. Berbagai bahan tambang tertimbun dalam perut bumi Indonesia. Tanah Indonesia juga sangat subur. Pertanian dan perkebunannya melimpah. Kekayaan sumber daya alam inilah yang membuat Bangsa Belanda tertarik menjajah Indonesia dan membawanya ke negeri mereka.
Beberapa politisi Pemerintah Kerajaan Belanda seperti Baron Van Hoevel, Frans Van Deputte, dan Mr. C.T. Van yang menyampaikan bahwa Pemerintah Kerajaan Belanda ikut bertanggung jawab atas kesengsaraan rakyat Hindia Belanda (Indonesia).
Mereka mendesak agar Pemerintah Kerajaan Belanda mengeluarkan kebijakan politik etis atau politik balas budi pada September 1901. Politik etis ini bertujuan memberikan kesempatan kepada Bumi Putra untuk mengenyam pendidikan agar menjadi tenaga terampil dan terlatih. Politik etis menyasar tiga bidang utama, yaitu pendidikan, pertanian, dan kependudukan.
Dari sinilah lahir berbagai organisasi pergerakan, misalnya Jami’atul Khair, Sarekat Dagang Islam yang kemudian bertransformasi menjadi Sarekat Islam, Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia (PNI), Muhammadiyah, dan Nahdhatul Ulama.
Dalam selang waktu yang tidak lama, lahir pula organisasi-organisasi kepemudaan. Ada Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Batak, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, dan Jong Minahasa. Organisasi kepemudaan ini lahir dalam rentang waktu 1915 sampai 1924.
Kongres Pemuda I terjadi pada 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia, Namun belum menghasilkan kemufakatan gerakan perjuangan kepemudaan. Kongres Pemuda II dilaksanakan selama dua hari, yaitu 27 – 28 Oktober 1928. Ada tiga tempat yang digunakan melaksanakan kongres.
Hari pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongelingen Bond, Lapangan Banteng. Hari kedua bertempat di Gendung Oost Java Bioscoop (sekarang Jl. Medan Merdeka Utara, No. 14) hingga tengah hari. Kemudian, sore hari pertemuan dilanjutkan di Gedung Indonesia Clubhuis Jl. Kramat Raya, No. 106 Jakarta (sekarang disebut Museum Sumpah Pemuda).
SUMPAH PEMUDA
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Naskah Sumpah Pemuda ditulis oleh Mohammad Yamin dan disetujui oleh Sugondo dan dibacakan di hadapan para peserta kongres. Pada kesempatan itu pula, diperdengarkan pertama kali lagu kebangsaan Indonesia Raya karya WR. Supratman. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan hanya diiringi alunan biola, tetapi tetap syahdu.
B. Nilai-Nilai Luhur dalam Sumpah Pemuda
Nilai-nilai luhur tersebut bersumber dari nilai religiusitas. Agama mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
1. Nilai Persatuan
2. Rela Berkorban
3. Cinta Tanah Air
4. Semangat Persaudaraan
5, Mengutamakan kepentingan bangsa
6. menerima dan menghargai perbedaan
7. Semangat gotong royong dan kerjasama
C. Sumpah Pemuda dan Kontribusi di Era Reformasi
Selain Sumpah Pemuda, kita juga menyaksikan perjuangan dramatis para pemuda dalam mengarsiteki proklamasi kemerdekaan Indonesia. Drama “penculikan” Bung Karno dan Bung Hatta adalah strategi Sukarni, Chaerul Saleh, dan para pemuda lainnya untuk memanfaatkan momentum kekalahan Jepang dari Sekutu dalam perang dunia II.
Para pemuda ketika itu berpikir cepat dan revolusioner. Akhirnya, kita sama-sama menyaksikan peristiwa bersejarah kedua setelah Sumpah Pemuda, yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Beberapa masalah bangsa di era reformasi yang perlu kalian pikirkan rencana kontribusinya adalah sebagai berikut:
1. Pertama, pendidikan masih menjadi masalah bagi bangsa ini. Belum semua anak Indonesia bisa mengakses pendidikan.
2. Kedua, kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah bangsa ini yang terus menghantui
2.Budaya Nasional sebagai Identitas dan Jati Diri Bangsa
Kebudayaan merupakan refleksi dari nilai-nilai yang dianut oleh sebuah komunitas atau masyarakat, baik dalam skala lokal, regional, maupun nasional.
Sejak dahulu Bangsa Indonesia adalah bangsa religius dan terkristalisasi menjadi Pancasila yang merupakan falsafah hidup Bangsa Indonesia.
Jadi banyak kebudayaan yang lahir dengan karakteristik religius dan juga kental dengan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
Inilah yang membedakan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain, karena terbentuk dari nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia.
Sehingga membentuk identitas dan jati diri Bangsa Indonesia.
Karena itu, sebagai generasi muda bangsa ini, kita harus menunjukkan sikap syukur karena masyarakat Indonesia memiliki kebudayaan yang dilandasi nilai-nilai luhur.
Pelestarian dan Pemajuan Budaya Nasional
Sejatinya sebagai generasi penerus, sudah menjadi tugas kita untuk melestarikan dan memajukan budaya warisan nenek moyang karena hal ini merupakan amanah undang-undang.
Tertuang dalam Pasal 32 ayat 1 dan 2 UUD NRI 1945.
Ayat 1: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Ayat 2: Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional
hal tersebut diperkuat dengan adanya UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Pokok-pokok pikiran pelestarian dan pemajuan kebudayan nasional sekurang-kurangnya tertuang dalam pasal 1, 4, dan 5 dari UU NO 5 Tahun 2017.
Pasal 1 menyebutkan tentang pengertian kebudayaan, kebudayaan nasional, dan pemajuan kebudayaan, sebagai berikut
Ayat 1: Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat.
Ayat 2: Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang di Indonesia.
Ayat 3: Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Sementara, pasal 4 menyebutkan tentang tujuan pemajuan kebudayaan, yaitu sebagai berikut:
- Meningkatkan citra bangsa;
- Mewujudkan masyarakat madani;
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat;
- Melestarikan warisan budaya bangsa; dan
- Mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia, sehingga kebudayaan menjadi haluan pembangunan nasional.
Selanjutnya, pasal 5 menyebutkan objek pemajuan kebudayaan meliputi:
- Tradisi lisan;
- Manuskrip;
- Adat istiadat;
- Ritus;
EVALUASI
Berdiskusi dan tanya jawab bersama siswa terkait materi yang dibahas bersama.
PENUTUP
Oke sayang teruslah belajar dan tetap Semangat dalam meraih cita - cita ... terus Jaga Kesehatan dan jangan lupa untuk terus berdoa memohon keridhoan Allah SWT...
REFERENSI:
Buku Paket PPKn kelas 7 kurikulum Merdeka Vidio Youtube Portal Edu Artikel materi TribunPontianak.co.id dan Spiroku,com Dan buku yang relefan lainnya.
SUKSES UNTUK KITA SEMUA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar